Selasa, 03 Januari 2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Mekanik Otomotif Kelas / Semester : XII / 2 Pertemuan Ke- : 1 s/d 9 Alokasi Waktu : 64x 45 Menit Standar Kompetensi : Melakukan perbaikan sistem pengisian Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi komponen sistem pengisian Indikator A.Komponen sistem pengisian diketahui melalui modul B. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. C. Seluruh kegiatan pemasangan dilaksanakan berdasarkan SOP,K3 dan kebijakan perusahaan I. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat: Memahami prinsip kerja sistem pengisian dan fungsi dari masing masing komponen II. MATERI PEMBELAJARAN • KOMPONEN SISTEM PENGISIAN Listrik pada sepeda motor sangat penting manfaatnya. Sebab tanpa adanya listrik, maka lampu – lampu pada sepeda motor tidak dapat menyala. Tanpa listrik juga sistem pengapian yang berguna untuk memercikkan busi, tidak akan terjadi. Hal ini tentu mengakibatkan mesin tidak dapat hidup. Listrik pada sepeda motor disuplai dari aki dan sistem pengisian. Namun yang paling penting dan utama dalam suplai listrik adalah sistem pengisian. Sebab suplai listrik yang dapat aki berikan hanya beberapa jam saja, untuk itulah diperlukan sistem pengisian. Pada saat mesin hidup sistem pengisianlah yang mengambil alih suplai listrik, sementara saat mesin mati atau mau distarter, maka akilah yang memberikan suplai listrik. Sistem pengisian tak hanya sebagai suplai listrik, tapi mengisi kembali aki yang telah kosong. Sehingga ketika mesin mau dinyalakan, aki siap mensuplai listrik. • Komponen sistem pengisian di sepeda motor, pada dasarnya hanya ada 2 yaitu ; Untuk memahami sistem pengisian yang rusak ada bebarapa ciri, salah satunya sudah saya sebutkan di atas yaitu lampu depan mudah putus. Ciri lainnya adalah aki mudah tekor. Jika starter dan klakson tidak bekerja dengan baik, disebabkan aki tekor. Maka tak salah lagi berarti aki tidak mendapat suplai listrik dari sistem pengisian. Bila aki sudah berumur lebih dari 2 tahun, memang berarti akinya yang sudah rusak. Tapi bila aki masih baru, tapi tekor terus, berarti sistem pengisian yang tidak berjalan dengan baik. Kerusakan untuk kasus ini, biasanya disebabkan sepul kelistrikan yang sudah rusak. Cara perbaikannya adalah mengganti sepul tersebut. 1.Sepul Adalah sebuah gulungan yang terletak di dalam mangkok magnet. Gulungan dari kawat tembaga ini akan menghasilkan listrik bila terpotong oleh garis gaya magnet. Sepul untuk sepeda motor lama biasanya ada 2 macam. Sepul pengapian dan sepul lampu. Sepul untuk pengapian ini adalah gulungan yang menghasilkan listrik untuk suplai ke sistem pengapian. Sedangkan untuk sepul lampu adalah gulungan yang menghasilkan listrik untuk suplai lampu dan juga untuk pengisian ke aki. Tapi pada sepeda motor baru sekarang sepul pada sepeda motor hanya ada 1. Satu sepul ini sudah memenuhi kebutuhan untuk suplai listrik ke pengapian, lampu – lampu dan untuk sistem pengapian. 2.Kiprok/regulator Adalah komponen elektronika yang berguna mengatur aliran arus listrik ke lampu – lampu dan ke aki. Kelebihan arus listrik, akan dibuang ke aki. Sehingga lampu depan pada kendaraan tidak putus. Bila kiprok rusak, maka lampu depan akan mudah putus. Sebab tidak ada pembatas listrik yang disuplai ke lampu – lampu. Kelebihan arus listrik ini disebabkan karena putaran mesin yang naik lebih tinggi. Hal ini terjadi pada saat gas ditarik. Putaran mesin naik, yang berakibat putaran mangkok magne pun naik. Listrik yang dihasilkan pun jadi semakin naik. 3.Baterai Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara. Baterai mempunyai kotak yang terbuat dari ebonite atau dammar sintetis, bertugas untuk memegangi sel dan penampung sintetis , bertugas untuk memegangi sel dan penampang eletrolit, reaksi kimia terjadi dalam kotak baterai, sel-sel tersebut dihubungkan secara seri dengan demikian tegangan listrik yang tebangkit sama dengan jumlah tegangan listrik tiap-tiap sel. SPESIFIKASI BATERAI Pada baterai tertulis spesifikasi 12 Volt – 65 AH. Itu artinya bahwa 12 Volt adalah tegangan jepit baterai,65 AH adalah besar kapasitas baterai. Kapasitas baterai adalah besaran yang menyatakan jumlah muatan energi listrik dengan satuan Amper Hour (AH). Kapasitas baterai tergantung dari jumlah plat-plat baterai, jumlah bahan aktif PbO2 & Pb pada plat-plat baterai dan luas penampang plat-plat baterai yang terendam elektrolit. Kapasitas baterai menentukan besar kecilnya ukuran baterai. Dalam baterai terdapat dua macam plat yaitu plat positif dan plat negative, plat ini berbentuk kisi-kisi yang terbuat dari timah hitam atau campuran dari timah hitam dengan antimony dan ditambah dengan bahan yang aktif sehingga menambah daya penyimpanan. Baterai terdiri dari beberapa sel-sel yang dihubung secara seri, Setiap sel mempunyai plat / elektrode positif (PbO2) berwarna coklat dan plat / elektrode negatif (Pb) berwarna abu-abu yang terendam dalam elektrolit (H2SO4). Antara plat positip dan negatip dipisahkan dengan separator dari ebonit berpori dan serat serat gelas, Setiap sel mengahsilkan 2 volt sehingga untuk 12 volt perlu 6 sel yang dihubung seri. 4.Kunci Kontak Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus dari baterai ke beban (Sistem pengapian, lampu tanda, dan lain - lain). • RANGKAIAN SISTEM PENGISIAN Pada rangkaian tersebut di atas regulator terdiri dari dua bagian yaitu bagian regulator tegangan dan relai tegangan (relai lampu pengisian). Relai tegangan bekerja berdasarkan tegangan dari terminal Neutral (N) yang berfungsi untuk memutuskan hubungan masa lampu kontrol dan menghubungkan tegangan sinyal regulasi dari B+ alternator. • CARA KERJA 1 1.Arus dari kumparan alternator negatif menuju regulator pada kaki nomer 3. 2.Kaki nomer satu menuju ke spoel magnet pada kutub positif 3.kaki pada nomer 4 mengalirkan arus ke kutub positif baterai 4.dan terakir kutub negatif baterai akan mengalirkan mengalirkn arus ke aki nomer satu pada kiprok.degan rangkaian tersebut arus yang mengalir ke baterai akan sempurna dg gelombang tetap/searah/DC.perhatikan gambar.. • CARA KERJA 2 1. Kunci Kontak “ON” Mesin Mati. Arus medan mula mengalir dari B+ baterai ==> kunci kontak ==> terminal IG regulator ==> titik kontak PL1 ==> titik kontak PL0 ==> terminal F regulator ==> terminal F alternator ==> sikat ==> slip ring ==> kumparan medan/rotor ==> slip ring ==> terminal E alternator ==> masa, ==>==>==>kumparan medan menjadi magnet. Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai kunci kontak lampu kontrol pengisian terminal L regulator titik kontak P0 titik kontak P1 terminal E regulator masa, lampu menyala. 2. Mesin Hidup : Kecepatan Rendah Sampai Sedang Alternator lewat terminal B+ mengeluarkan energi listrik untuk pengisian baterai dan beban kelistrikan mobil. Arus medan mengalir dari B+ alternator ==> kunci kontak ==> terminal IG regulator ==> titik kontak PL1 ==> titik kontak PL0 ==> terminal F regulator ==> terminal F alternator ==> sikat ==> slip ring ==> kumparan medan/rotor ==> slip ring ==> terminal E alternator ==> masa. Arus dari terminal N alternator mengalir ke kumparan relai tegangan melalui terminal N regulator kemudian ke masa, yang mengakibatkan kontak gerak P0 tertarik ke titik kontak diam P2 menghubungkan tegangan sinyal regulasi dari B+ alternator ke kumparan regulator dan akibatnya lampu pengisian padam karena tidak ada beda potensial antara lampu kontrol dan terminal L regulator. Pada kondisi tegangan baterai sudah mencapai 14,4 volt maka tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan membuat medan magnet pada inti kumparan regulator tegangan yang mampu menarik kontak gerak PL0 lepas dari titik kontak PL1. Sehingga arus medan menjadi kecil karena melewati tahanan R, akibatnya tegangan turun dan kontak gerak PL0 kembali menempel ke kontak PL1, arus medan besar kembali dan tegangan naik lagi ==> kontak PL0 lepas kembali ==> demikian seterusnya pada kecepatan ini akan terjadi putus hubung antara kontak PL0 dan kontak PL1 sehingga tegangan keluaran alternator tetap pada 14,4 volt. 3. Mesin Hidup : Kecepatan Sedang Sampi Tinggi Bila kecepatan bertambah naik, tegangan keluaran alternator juga bertambah naik diatas 14,4 volt, ang berarti juga tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan juga naik. Akibatnya kemagnetan pada inti kumparan regulator bertambah besar yang mampu menarik kontak PL0 hingga melayang (berada di tenggah-tenggah kontak PL1 dan PL2). Akibatnya arus medan melewati tahanan R tetapi karena kecepatanya sudah tinggi maka tegangan keluaran alternator akan tetap 14,4 volt. Bila kecepatan bertambah naik lagi maka tegangan keluaran alternator juga bertambah naik hingga 14,8 volt. Pada tegangan tersebut kemagnetan pada inti kumparan menarik kontak gerak PL0 lebih jauh lagi hingga menempel pada titik kontak PL2 akibatnya arus medan menjadi nol dan tegangan keluaran alternator turun ==> kontak gerak PL0 lepas kembali ==> arus medan besar lagi ==> tegangan keluaran naik lagi ==> kontak gerak PL0 menempel lagi pada PL2 ==> demikian seterusnya terjadi putus hubung antara kontak gerak PL0 dan kontak PL2 sehingga tegangan keluaran B+ alternator tetap pada 14,4 sampai 14,8 volt. Kegunaan Sistem Pengisian Sistem Pengisian modern pada kendaraan menjadi sumber energi listrik untuk seluruh kebutuhan energi listrik dalam kendaraan selama mesin hidup dan mengisi baterai supaya baterai siap pakai sewaktu start mesin dan untuk menghidupkan beban listrik saat mesin mati. Sistem pengisian merupakan sistem kelistrikan pada kendaraan baik mobil atau sepeda motor untuk mengisi arus listrik ke dalam baterai atau aki, atau bisa disebut dengan alat charger di kendaraan. Selain itu sistem pengisian juga berfungsi untuk menyuplai arus listrik pada kendaraan saat mesin telah hidup. Fungsi utama dari sistem pengisian adalah menyediakan energi listrik untuk menghidupkan perlengkapan kelistrikan mobil dan mengisi baterai agar bateraitetap terisi penuh. Jadi sistem pengisian pada kendaraan memilik fungsi utama diantaranya : 1. Sebagai penyedia energi listrik untuk seluruh kebutuhan listrik mobil saat mesin hidup, 2. Memberikan energi listrik untuk mengisi baterai agar baterai selalu siap pakai. Suatu system pengisian dikatakan baik jika memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Daya total beban tidak boleh menelihi daya maksimal alternator jika berlebihan menyebabkan baterai "tekor“. 2. Sistem pengisian dapat bekerja dengan baik jika saat beban penuh tegangan terukur pada terminal B+ alternator 13 Volt. 3. Baterai harus dalam kondisi baik sebab baterai jelek akan menjadi beban alternator. 4. Kondisi rangkaian dalam keadaan baik, kerugian tegangan dalam sistem sekecil muingkin. Adapun metoda pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran ini adalah sebagai berikut a. Penjelasan secara klasikal dengan alat bantu LCD Projector dan Laptop b. Tanya jawab c. Demontrasi IV. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan ke- 1 dan ke- 5 A. Kegiatan Awal • Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai oleh tiap peserta didik. • Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh. • Guru memotivasi peserta didik untuk dapat memerima atau mengikuti pembelajaran dengan baik. B. Kegiatan Inti • Secara klasikal, guru menjelaskan prinsip kerja motor bensin dan Garis besar komponen komponen sistem pengisian baterai • Secara individu, Peserta didik memperhatikan dan mengamati serta mencatat informasi-informasi yang dijelaskan oleh guru. C. Kegiatan Penutup • Peserta didik (yang ditunjuk secara acak) mengkomunikasikan pengalamannya selama mengikuti proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, yang bertujuan untuk mengali informasi bagi guru sejauhmana pemahaman yang telah dikuasi oleh peserta didik dari penjelasan materi yang telah disampaikan. • Secara klasikal,guru dan peserta didik merangkum materi pembelajaran berupa prinsip sistem pengisian baetari. Pertemuan ke- 6 dan ke- 8 A. Kegiatan Awal • Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai oleh tiap peserta didik. • Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh. • Guru memotivasi peserta didik untuk dapat memerima atau mengikuti pembelajaran dengan baik. B. Kegiatan Inti • Secara klasikal, guru menjelaskan Syarat-Syarat Sebuah sistem pengisian,komponen dan masing komponen komponen. • Secara individu, Peserta didik memperhatikan dan mengamati serta mencatat informasi-informasi yang dijelaskan oleh guru. C. Kegiatan Penutup • Peserta didik (yang ditunjuk secara acak) mengkomunikasikan pengalamannya selama mengikuti proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, yang bertujuan untuk mengali informasi bagi guru sejauhmana pemahaman yang telah dikuasi oleh peserta didik dari penjelasan materi yang telah disampaikan. • Secara klasikal, guru dan peserta didik merangkum materi pembelajaran berupa Syarat-Syarat Sebuah kerja sistem pengisian dan cara kerjanya V. ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR A. Alat dan Bahan • LCD Projector, laptop • White board • Unit engine 4 tak • Tool dan Measurement B. Sumber Belajar • Buku Teori dan Modul • Buku Manual • Job Sheet • Guru Diklat VI. PENILAIAN A. Test Lisan B. Test Tertulis C. Praktek D. Tugas VII. TUGAS DAN TEST A. Tugas 1. Amati sistem kerja sistem pengisian yang dipergunakan pada salah satu sepeda motor yang ada di bengkel otomotif. Jelaskan cara kerja system kerja sistem pengisian tersebut dengan disertai gambar skemanya. 2. Seorang pengemudi mengeluhkan AKI montornya gampang drop/cepet soak.Apa analisis anda danapa yang perlu anda lakkukan untuk mengatasi permasalahan pengemudi tersebut? B. Test Formatif 1. Sebutkan garis-garis besar komponen sitem pengisian! 2. Apakah fungsi sistem pengisian pada kendaraan bermotor? 3. Sebutkan Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sistem pengisian! 4. Sebutkan jenis-jenis sistem pengisian yang ada pada kendaraan bermotor? C. SKALA PENILAIAN Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut. No. Aspek Persentase Nilai Akhir (%) 1 Tugas Harian 2 Tugas Praktek 3 Ujian Akhir Semester 4 Presentasi Perolehan Skor Skor Maksimum 100 % Perolehan Skor Nilai Akhir = ------------------------------- X Skor Ideal (100) = ........ Skor Maksimum (100) Mengetahui Kromengan, 3 Januari 2016 Kepala Sekolah Guru Pembimbing Drs.H.ISMAIL, MPd ABDUL GOFUR, SPd RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Mekanik Otomotif Kelas / Semester : XII / 2 Pertemuan Ke- : 9 s/d 10 Alokasi Waktu : 64 x 45 Menit Standar Kompetensi : Melakukan perbaikan sistem pengisian Kompetensi Dasar : Mendiagnosis gangguan pada sistem pengisian Indikator :A.Diagnosis gangguan pada ACCU. B.Diagnosis pada rangkaian kabel C.Diagnosis pada alternator D. Diagnosis pada Regulator I. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat: Memahami Gejala gejala kerusakan pada komponen dan rangkaian sistem pengisian accu pada sepeda motor. II. MATERI PEMBELAJARAN • MENDIAGNOSIS GANGGUAN PADA SISTEM STATER. • CARA MENGATASI KESUKARAN Motor starter tidak berputar Periksa terhadap adanya sekring-sekring yang terbakar sebelum melakukan pekerjaan servis.Pastikan batere terisi penuh dan berada dalam keadaan baik. Motor starter memutar mesin dengan lambat Tegangan batere rendah Kabel terminal batere tidak tersambung dengan baik Kabel motor starter tidak tersambung dengan baik Motor starter rusak. Kabel massa batere tidak terhubung dengan baik • Motor starter berputar, tetapi mesin tidak ikut berputar Motor starter berputar terbalik • Tutup motor tidak dirakit dengan benar • Terminal-terminal tidak terhubung dengan baik Pinion starter rusak. Roda gigi penggerak starter tidak bekerja dengan baik atau rusak Saklar relay starter berbunyi “Klik”, tapi mesin tidak berputar Poros engkol tidak berputar disebabkan problem pada mesin MOTOR STARTER Lepaskan pelindung kaki (hal 2-2) Lepaskan tutup bak mesin kiri (hal 10-2) Lepaskan cincin pengunci dari sproket penggerak starter. Lepaskan konektor kabel motor starter. Lepaskan baut-baut pemasangan motor starter dan eyelet massa. Keluarkan motor starter dari dalam bak mesin seperti gambar dibawah ini • PEMBONGKARAN Lepaskan sekrup dan kabel motor starter dari motor starter. • CATATAN Hati-hati jangan sampai pegas sikat hilang.Lepaskan sekrup-sekrup tutup motor starter dan bongkar motor starter seperti gambar dibawah ini • PEMERIKSAAN Periksa sikat-sikat terhadap kerusakan dan ukur panjang sikat.BATAS SERVIS : 4,0 mm Periksa lempengan-lempengan komutator terhadap adanya perubahan warna. Jika lempengan-lempengan berubah warna secara berpasangan berarti ada kumparan-kumparan armatur yang terhubung singkat, Dalam hal ini motor starter harus diganti dengan yang baru. • CATATAN Jangan gunakan kertas amplas pada komutator.Periksa terhadap kontinuitas di antara pasangan lempengan kumutator; seharusnya ada kontinuitas. Juga, periksa terhadap adanya kontinuitas di antara masing-masing lempengan kumutator dan poros armatur; seharusnya tidak ada kontinuitas seperti gambar di bawah ini • SAKLAR RELAY STARTER PEMERIKSAAN CARA KERJA Lepaskan tutup samping kanan (hal 2-4). Pindahkan gigi transmisi ke posisi netral.Putar kunci kontak ke posisi ON dan tekan tombol saklar starter.Kumparan saklar relay starter adalah normal jika ada bunyi ‘klik’ pada saklar relay starter. Jika tidak terdengar bunyi ‘klik’ pada saklar, periksa saklar relay dengan menggunakan prosedur seperti di bawah ini. PEMERIKSAAN SISTEM Lepaskan konektor relay.Periksa terhadap kontinuitas dan tegangan antara terminal-terminal pada kabel bodi sebagai berikut : Bagian terminal spesifikasi Kabel input tegangan motorr setater Merah(+) dan massa (-) aSeharusnya ada tegangan Kabel imput kumparan relay Kuning/merah dan massa Sekarang ada tegangan ketika tombol starter ditekan dan kunci kontak pada posisi ON. Kabel output motor stater Merah/putih dan massa Harus ada hubungan • PEMERIKSAAN UNIT Lepaskan konektor 4P relay starter dan lepaskan relay starter.Ketika tegangan batere dipasang di antara terminal relay starter Kuning/Merah dan terminal Hijau muda/ Merah, harus ada kontinuitas antara terminal-terminal Merah dan Merah/Putih. Jika tidak ada kontinuitas, ganti relay starter. PERAKITAN. Pasang pegas-pegas sikat dan sikat-sikat pada pemegang sikat. Tahan sikat-sikat dan pasang armatur pada pemegang sikat. Lumasi gemuk pada cincin-O dan pasangkan pada alur pada tutup bagian depan. Pasang tutup motor starter pada pemegang sikat. Pasang rakitan gigi reduksi starter pada tutup depan. Pasang gasket baru pada tutup belakang.Pasang tutup belakang pada tutup depan. Pasang dan kencangkan sekrup-sekrup pemasangan tutup motor starter. • PEMASANGAN Tempatkan kabel motor starter dan kabel massa pada posisinya.Lumasi oli mesin bersih pada cincin-O yang baru.Pasang cincin-O baru pada bos motor starter.Pasang motor starter pada bak mesin. Pasang eyelet massa seperti pada gambar, kemudian pasang dan kencangkan baut-baut pemasangan motor starter dengan erat. Pasang cincin pengunci pada alur poros motor starter dengan baik. Hubungkan konektor kabel motor starter.Pasang bagian-bagian yang dilepaskan dalam urutan terbalik daripada pelepasan. III. METODA PEMBELAJARAN Adapun metoda pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran ini adalah sebagai berikut a. Penjelasan secara klasikal dengan alat bantu LCD Projector dan Laptop b. Tanya jawab c. Demontrasi d. Praktek memeriksa sistem gas buang IV. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan ke- 5 s/d ke-10 A. Kegiatan Awal • Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai oleh tiap peserta didik. • Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh. • Guru memotivasi peserta didik untuk dapat memerima atau mengikuti pembelajaran dengan baik. B. Kegiatan Inti • Secara klasikal, guru menjelaskan proses DIAGNOSIS gangguan2 pada sistem pengisian • Secara individu, Peserta didik memperhatikan dan mengamati serta mencatat informasi-informasi yang dijelaskan oleh guru. C. Kegiatan Penutup • Peserta didik (yang ditunjuk secara acak) mengkomunikasikan pengalamannya selama mengikuti proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, yang bertujuan untuk mengali informasi bagi guru sejauhmana pemahaman yang telah dikuasi oleh peserta didik dari penjelasan materi yang telah disampaikan. • Secara klasikal,guru dan peserta didik merangkum materi pembelajaran berupa proses pembentukan sistem diagnosis pengisian. V. ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR A. Alat dan Bahan • LCD Projector, laptop • White board • Unit sistem pengisian • Tool dan Measurement B. Sumber Belajar • Buku Teori dan Modul • Buku Manual • Job Sheet • Guru Diklat VI. PENILAIAN A. Test Lisan B. Test Tertulis C. Praktek D. Tugas VII. TUGAS DAN TEST A. Tugas 1. Hafalkanlah nama komponen-komponen utama sistem pengisian 2. Pelajari fungsi dan cara kerja masing-masing komponen-komponen pengisian B. Test Formatif 1. Tuliskan komponen-komponen utama sistem stater ! 2. Tuliskan Fungsi Komponen-komponen utama sistem stater listrik ! 3. Apakahfungsi dan hubungannya sistem stater dengan sistem pengisian pada sepeda motor? 4. Terangkan cara kerja proses kerja motor stater ! 5. Terangkan cara kerja mendiagnosis motor setater. ! EVALUASI A. Pertanyaan Uji kompetensi pengetahuan menghafal dan mengetahui sistem pengisian dan motor stater yang digunakan pada berbagai jenis kendaraan. B. SKALA PENILAIAN Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut. No. Aspek Persentase Nilai Akhir (%) 1 Tugas Harian 2 Tugas Praktek 3 Ujian Akhir Semester 4 Presentasi Perolehan Skor Skor Maksimum 100 % Perolehan Skor Nilai Akhir = ------------------------------- X Skor Ideal (100) = ........ Skor Maksimum (100) Mengetahui Kromengan, Kepala Sekolah Guru Pembimbing Drs.H.ISMAIL, MPd ABDUL GOFUR, SPd RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Mekanik Otomotif Kelas / Semester : XII / 2 Pertemuan Ke- : 11 s/d 14 Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit Standar Kompetensi : Melakukan perbaikan sistem pengisian Kompetensi Dasar : Memperbaiki sistem Pengisian Indikator :A.Perbaikan dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap sistem yang lain B. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. C. Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP,K3 dan kebijakan perusahaan. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat: Memahami cara memperbaiki sistem pengisian baterai II. MATERI PEMBELAJARAN • ALTERNATOR/SPUUL,REGULATOR DAN BATERAI • BATERE PELEPASAN Lepaskan tutup samping kanan .Lepaskan selang pernapasan batere dari batere. Lepaskan baut dan buka tutup batere. • Putuskan hubungan konektor kabel negatif terlebih dahulu dan kemudian konektor kabel positif,kemudian keluarkan batere. • PEMERIKSAAN Periksa terhadap kerusakan plat atau tempat batere.Periksa plat-plat terhadap adanya pembentukan sulfat.Ganti batere bila sudah rusak atau telah mengalami sulfasi.Periksa tinggi permukaan elektrolit pada tiap sel.Jika rendah, tambah air suling agar tinggi permukaan mencapai batas teratas. • Berat jenis harus diperiksa dengan hidrometer. Periksa setiap sel dengan mengisap elektrolit ke dalam hidrometer.BERAT JENIS Muatan penuh : 1,270 - 1,290 pada 20°C,Muatan kurang : Di bawah 1,260 pada 20°C. • PENGISIAN Lepaskan batere Lepaskan tutup-tutup sel.Isi sel-sel dengan air suling hingga mencapai garis tinggi permukaan teratas, jika perlu.Hubungkan kabel positif (+) alat pengisi ke terminal positif (+) batere .Hubungkan kabel negatif (-) alat pengisi/charger ke terminal negatif (-) batere. Normal Cepat Arus pengisian 0,4 A 4,0 A Waktu pengisian 5 - 10 jam 0,5 jam L • PEMERIKSAAN SISTEM PENGISIAN PEMERIKSAAN VOLTASE YANG DIATUR Hidupkan lagi mesin, ukur voltase pada multimeter.VOLTASE YANG DIATUR: 14,0 - 15,0 V pada 5.000 rpm.Batere dalam keadaan normal jika pada multimeter terbaca voltase yang diatur. Batere yang harus sering diisi menandakan bahwa kondisi batere sudah memburuk walaupun nampak normal pada saat pemeriksaan voltase yang diatur.Kecepatan perubahan kenaikan voltase tidak dapat diperiksa karena senantiasa berubah dengan suhu dan beban generator. Sirkuit pengisian kemungkinan tidak normal jika timbul salah satu dari gejala di bawah ini: 1. Voltase tidak naik hingga voltase yang diatur Hubungan sirkuit terbuka atau pendek pada kabel utama sistem pengisian atau konektor tidak terhubung dengan baik.Hubungan terbuka atau pendek pada alternator Regulator/rectifier rusak. 2. Voltase yang diatur terlalu tinggi Voltase regulator/rectifier tidak terhubung kemassa dengan baik.Batere rusak.Regulator/rectifier rusak. • ARUS PENERANGAN : CATATAN Ukur voltase dengan kawat konektor-konektor lampu depan dihubungkan. Lepaskan tutup depan stang kemudi Hubungkan jarum pemeriksa positif (+) voltmeter ke lampu depan.Terminal biru, dan jarum pemeriksa negatif (-) ke terminal kawat Hijau. Hidupkan mesin dan saklar lampu pada posisi “ON”dan saklar lampu jauh posisi “HI”, dan baca pengukuran voltasenya.VOLTASE YANG DIATUR:12,6- 13,6 V pada 5.000 rpm • PEMERIKSAAN KEBOCORAN ARUS Matikan kunci kontak dan putuskan hubungan kabel negatif dari batere.Hubungkan jarum pemeriksa ampermeter (+) ke kabel massa dan jarum pemeriksa ampermeter (-) ke terminal (-) batere.Dengan dalam keadaan kunci kontak posisi OFF,periksa kebocoran arus. KEBOCORAN ARUS YANG DITENTUKAN :maksimum 1mA Jika kebocoran arus melampaui nilai yang ditentukan,kemungkinan besar ada terjadi hubungan singkat didalam rangkaian listrik.Tentukan letaknya hubungan singkat dengan melepaskan hubungan satu persatu dan mengukirarus listriknya. • PEMERIKSAAN ALTERNATOR STANDAR : Kumparan pengisian (Putih - Hijau): 0,1 - 0,8 W (pada20C).Kumparan penerangan (Kuning-Hijau): 0,1 - 0,6 W(pada 20C).Ganti stator alternator jika hasil bacaan terlalu jauh dari standar. • REGULATOR/RECTIFIER PEMERIKSAAN SISTEM Lepaskan tutup bodi .Lepaskan konektor 4P regulator/rectifier, dan periksa konektor-konektor terhadap terminal-terminal yang longgar atau berkarat. Jika bacaan voltase yang diatur (lihat hal 14 - 8) diluar spesifikasi yang ditentukan, ukur voltase antaraterminal-terminal konektor (pada kabel bodi)sebagai berikut : Bagian yang diperiksa Terminal Spesifikasi Kabel pengisian batere Merah (+) dan massa (-) Tegangan batere naik.Kabel kumparan pengisian Kuning dan Hijau 0,1-0,8 W (pada 20°C) Kabel kumparan.Penerangan Putih dan massa 0,1 - 0,6 W (pada 20°C) Kabel massa Hijau dan massa Harus ada kontinuitas. Jika semua komponen sistem pengisian normal dan tidak ada sambungan yang longgar pada konektor regulator/rectifier, ganti unit regulator/rectifier apabila nilai tahanan diantara terminal-terminal tidak normal. III. METODA PEMBELAJARAN Adapun metoda pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran ini adalah sebagai berikut a. Penjelasan secara klasikal dengan alat bantu LCD Projector dan Laptop b. Tanya jawab c. Demontrasi d. Praktek memeriksa sistem pengisian IV. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan ke- 11 s/d ke- 14 A. Kegiatan Awal • Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai oleh tiap peserta didik. • Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh. • Guru memotivasi peserta didik untuk dapat memerima atau mengikuti pembelajaran dengan baik. B. Kegiatan Inti • Secara klasikal, guru menjelaskan sistem pengoprasian alat2 ukur • Secara individu, Peserta didik memperhatikan dan mengamati serta mencatat informasi-informasi yang dijelaskan oleh guru. C. Kegiatan Penutup 1. Peserta didik (yang ditunjuk secara acak) mengkomunikasikan pengalamannya selama mengikuti proses pembelajaran yang telah dilaksanakan,yang bertujuan untuk mengali informasi bagi guru sejauhmana pemahaman yang telah dikuasi oleh peserta didik dari penjelasan materi yang telah disampaikan. 2. Secara klasikal, guru dan peserta didik merangkum materi pembelajaran berupa sistem perbaikan pengisian baterai V. ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR 1. Alat dan Bahan • LCD Projector, laptop • Unit alat2 ukur dan sistem pengisian • Tool dan Measurement 2. Sumber Belajar • Buku Teori dan Modul • Buku Manual • Unit Engine • Job Sheet • Guru Diklat VI. PENILAIAN A. Test Lisan B. Test Tertulis C. Praktek D. Tugas VII. TUGAS DAN TEST A. Tugas 1. Amati sistem pengoperasian sistem pengisian ! 2. Seorang pengemudi mengeluhkan baterainya cepet soak dan air baterai cepet habis.Apa analisis anda dan apa yang perlu anda lakkukan untuk mengatasi permasalahan pengemudi tersebut? B. Tesformatif 1.Apakahfungsi sistem alternator ? 2. Sebutkan komponen utama pengoperasian sistem regulator,dan jelaskanfungsimasing-masing komponen tersebut! 3.Sebutkan komponen utama pengoperasian pengisisan, dan jelaskan fungsi masing-masing komponen tersebut! 4.Apakah fungsi baterai? Jelaskansecara singkat? 5.Apakah fungsi dari alternator pada sistem pengisan baterai,dan kapan komponen tersebut dipergunakan? VIII. SKALA PENILAIAN Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut. No. Aspek Persentase Nilai Akhir (%) 1 Tugas Harian 2 Tugas Praktek 3 Ujian Akhir Semester 4 Presentasi Perolehan Skor Skor Maksimum 100 % Perolehan Skor Nilai Akhir = ------------------------------- X Skor Ideal (100) = ........ Skor Maksimum (100) Mengetahui Kromengan, 2 Januari 2016 Kepala Sekolah Guru Pembimbing Drs.H.ISMAIL, MPd ABDUL GOFUR, SPd

Sabtu, 06 Februari 2016

Teknologi Komputer

Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP, provider hotspot dan warnet. Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun. Belakangan ini banyak usaha warnet yang menggunakan mikrotik sebagai routernya, dan hasilnya mereka merasa puas dengan apa yang diberikan mikrotik. Terlebih kemajuan dunia wireless yang menyajikan berbagai macam pelayanan mulai melirik benda yang satu ini. Berbagai fitur ditawarkan pada mikrotik diantaranya : Firewall dan NAT Routing – Static routing Data Rate Management Hotspot Point-to-Point tunneling protocols Simple tunnels IPsec Web proxy Caching DNS client DHCP Universal Client VRRP UPnP NTP Monitoring/Accounting SNMP MNDP Tools Fungsi Mikrotik Pengaturan koneksi internet dapat dilakukan secara terpusat dan memudahkan untuk pengelolaannya. Konfigurasi LAN dapat dilakukan dengan hanya mengandalkan PC Mikrotik Router OS dengan hardware requirements yang sangat rendah. Blocking situs-situs terlarang dengan menggunakan proxy di mikrotik. Pembuatan PPPoE Server. Billing Hotspot. Memisahkan bandwith traffic internasional dan local, dan lainnya. Terima kasih anda telah mengunjungi situs kami,- Info Seputar Jaringan Komputer